Jumat, 04 Juli 2014

WARNA KABEL DAN PIN CDI MOTOR ANDA

Warna kabel pada setiap pabrikan motor memiliki standart sendiri sendiri, artinya warna kabel yang dibuat oleh produsen masing masing pembuat kendaraan sepeda motor tidaklah sama. Mengapa dibuat seperti itu ?? Sebab hal ini akan mempermudah kita dalam melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada kendaraan nantinya. Selain itu juga agar tidak salah sambung, sebab setiap motor memiliki designer yang berbeda, pastinya sistem kelistrikannya pun berbeda pula. Hal ini juga merupakan rahasia tiap-tiap rancangannya agar tidak mudah untuk ditiru dan menyamakan antara sistem kelistrikan yang di buat oleh masing masing produsen kendarakan bermotor.

Di bawah ini kumpulan arti warna pada sistem kelistrikan motor anda :

1. HONDA

Hijau : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) Aki
Hitam : (+) Kunci kontak
Putih : (+) Alternator pengisian (+) Lampu dekat
Kuning : (+) Arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) Lampu jauh
Abu-abu : (+) Flaser
Biru laut : (+) Sein kanan
Oranye : (+) Sein kiri
Coklat : (+) Lampu kota
Hitam-Merah : (+) Spul CDI
Hitam-Putih : (+) Kunci kontak
Hitam–Kuning : (+) Koil
Biru-Kuning : (+) Pulser CDI
Hijau-Kuning : (+) Lampu rem

2. YAMAHA

Hitam : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) Arus positif dari Aki
Kuning : (+) Lampu depan jauh
Hijau : (+) Lampu depan dekat
Coklat : (+) Sein kiri
Hijau : (+) Arus beban (penerangan dll)
Putih-Merah : (+) Pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) Rem

3. KAWASAKI

Hitam-Kuning : (-) Masa
Putih-Merah : (+) Aki
Merah-Hitam : (+) Lampu depan jauh/dim
Merah-kuning : (+) Lampu depan dekat
Abu-abu : (+) Sein kanan
Hijau : (+) Sein kiri
Biru : (+) Lampu rem
Merah : (+) Lampu belakang
Coklat : (+) Klakson

4. SUZUKI

Hitam-Putih : (-) Massa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) Pengisian dari magnet
Kuning-putih : (+) Untuk ke penerangan
Merah : (+) Aki
Oranye : (+) Kunci kontak
Abu-abu : (+) Lampu belakang
Putih-Hitam : (+) Lampu rem
Hijau muda : (+) Sein kanan
Hitam : (+) Sein kiri
Kuning-putih : (+) Lampu depan
Putih–Biru : (+) Koil ke CDI
Biru-Kuning : (+) Pulser ke CDI


Gambar di bawah ini merupakan gambar susunan arti tiap pin pada CDI motor :




(http://www.eyuana.com)

MEMBUAT KUNCI RAHASIA MOTOR

Di bawah ini saya berikan sebuah rangkaian kunci rahasia motor sederhana untuk mengamankan motor anda dari tindak kejahatan. Rangkaian di bawah ini cukup menggunakan switch sebagai media pemutus kontak utama sehingga anda tidak perlu menggunakan sensor tambahan.

Yang perlu diperhatikan adalah pengkabelan pada cdi motor anda. Sebab warna kabel setiap standart pabrikan seperti honda, yamaha, kawasaki, suzuki, dll berbeda.Setelah anda paham tentang warna kabel pada CDI anda, terpenting pertama adalah cari kabel massa (ground) yang terhubung dengan CDI motor anda. Misalnya untuk warna kabel untuk Motor Jupiter Z adalah hitam.
Kemudian potong kabel massa (ground) tersebut, dan gantikan dengan saklar toggle (dipasang seperti gambar pada posisi angka 2 ).

Apabila anda ingin menambah alarm dari klakson tambahkan satu kabel lagi dan hubungkan dengan negatif dari klakson ( lihat posisi 1).

Yang terakhir letakkan saklar anda pada tempat yang menurut anda tersembunyi dan aman. Saya sarankan cukup anda yang tau letak saklar rahasia ini jangan beritahukan posisi saklar ini kepada siapapun jika anda belum sangat mengenal orang tersebut.

SElAMAT MENCOBA ........... !!!


(http://www.eyuana.com)

Memahami setingan karburator

Setingan karburator menjadi langkah akhir dari setiap pekerjaan korek motor, entah itu mesin 4 tak ataupun 2 tak pasti akan melewati tahap seting karburator. Tahap seting karburator membutuhkan waktu yang relatif lama dibanding saat tuning bagian mesin lainnya yang berhubungan dengan performa. Waktu minimal yang dibutuhkan para tuner dan mekanik mesin balap untuk mencari setingan karburator dengan komposisi mesin kurang lebih sekitar 1 minggu.

Mesin motor standar, korek harian, atau korekan full di anggap layak di tes untuk berlari di trek saat gejala brebet knalpot hilang baik itu pada putaran grip gas full atau sedang. Saya tekankan gejala brebet ini tidak dipengaruhi oleh entah itu karburator standar ataupun karburator racing. Baik itu karburator racing sekalipun jika spuyernya tidak pas, gejala brebet saat seting karburator akan ditemui.

Nah sekarang bagaimana caranya bagi kita orang awam mengenali atau memahami seting karburator yang sesuai dengan mesin, ada sedikit parameter bagi kita dengan menggunakan filling untuk menetukan komposisi spuyer karburator yang pas.

Berikut step-step mengenali gejala motor dari setingan karburator :

Tanda pilot jet terlalu kecil, saat motor diajak berjalan sedang dan putaran grip gas tanggung (grip gas di gantung) jalannya motor endut-endutan. Silahkan di naikan/ganti dengan pilot jet berukuran 1 klip di atasnya, tingkatan ukuran pilot jet adalah misal dari 17.5, 20.0, 22.5, 25.0, dan seterusnya, tiap kenaikan atau penurunan pilot jet selisih 0.25
Tanda pilot jet terlalu besar, saat motor di ajak berakselerasi atau grip gas di putar sekaligus dari bawah dan mesin terasa nahan juga bunyi knalpot ada brebet. Silahkan sesuaikan dan turunkan 1 klip ukuran pilot jet-nya.
Tanda main jet terlalu kecil, putaran mesin di atas terasa kering dan kecepatan motor pada top speed statis. Jika di putar grip gas di tempat, raungan mesin pada putaran mesin full seperti nangis walaupun gejala brebetnya hilang. Main jet terlalu kecil tidak membuat gejala mesin brebet pada putaran atas.
Main jet terlalu besar, putaran mesin pada grip gas full saat berpindah gigi akhir misal gigi 5 atau 6 suara mesin ada penurunan (seperti berat) namun jangan salah mengartikan putaran mesin berat disini bisa bertanda kampas kopling masih bagus tetapi jika pada perpindahan gigi dan rpm mesin belum tinggi, lain ceritanya kalau saat perpindahan transmisi gigi akhir dan rpm mesin tinggi namun mesin terasa berat. Jika di seting di tempatpun (motor tidak di tunggangi) grip gas pada putaran atas akan membuat brebet pada mesin dan knalpot.
Posisi klip jarum skep terlalu irit, mengakibatkan gejala mesin menjerit kurang bahan bakar juga pada rpm tengah dan tinggi pada saat grip gas di putar sekaligus naik turun saat motor di seting di tempat.
Posisi klip jarum skep terlalu boros, mengakibatkan gejala brebet pada putaran atas grip gas saat seting di tempat, saat motor di tunggangi gejala brebet hilang pada top speed namun jika grip gas di lelepin sekaligus rpm mesin tidak mampu tinggi karena gejala brebet (hal ini penting untuk start para motor drag).
Setingan pilot dan main jet serta jarum skep yang pas untuk komsumsi mesin ialah saat skrup angin di putar kurang lebih 1.5 kali putaran obeng min dengan keadaan rpm mesin perkiraan ada pada putaran tengah (grip gas tanggung) mesin motor berteriak dan naik sendiri seiring skrupnya di putar.


Trik memahami setingan karburator di atas di pengaruhi banyak hal, bisa jadi setingan karburator sudah pas dengan kebutuhan mesin namun spesifikasi di bawah ini penyebabnya :

Spesifikasi atau kebutuhan knalpot yang belum sesuai, ingat pada artikel sebelumnya soal desain knalpot 2 tak.
Tegangan pengapian tidak konstan.
Busi yang sudah tidak layak pakai.
Porting silinder mesin 2 tak terlalu berlebih.
Dan sebagainya.



Ingat, mendeteksi campuran bahan bakar yang pas dengan kebutuhan mesin dan karburator adalah dimana warna busi atau kop silinder coklat ke bata-bataan saat di buka setelah mesin di ajak berlari full atau grip gas di putar full. Jika hitam dan basah menandakan bahan bakar terlalu banyak dan jika putih menandakan bahan bakar terlalu irit.
(http://teorimesinmotor.blogspot.com)

2 stroke Basic Tuning


Merubah tenaga dari mesin 2 tak sesungguhnya sangat simple ketika kamu mengetahui teknik dasar mesin 2 tak. Kebanyakan kesalahan adalah memilih kombinasi yang kurang pas dari komponen mesin sehingga mesin justru berlari lebih parah dari standardnya, pernah mengalami? Karena memodifikasi mesin 2 tak memerlukan tidak hanya budget yang besar dalam pendanaan melainkan juga strategi modifikasi. Seperti kutipan graham bell pada halaman pertama buku TWO-STROKE PERFORMANCE TUNING karangannya, modifikasi dan pengerjaan yang terlalu berlebihan ( bore up , porting terlalu lebar / tinggi ) bisa jadi justru menyakitkan karena hasil yang jauh dari harapan. Namun pengerjaan sederhana, berhati-hati, dan menunda untuk modifikasi extreme belakangan bisa jadi adalah kunci kinerja mesin 2 tak.

SIKLUS MESIN 2 TAK

PRINSIP KERJA 2 TAK

Meski mesin 2 tak terlihat lebih simple dari mesin 4 tak, dengan komponen yang sangat sedikit, hanya piston didalam silinder, namun sesungguhnya mesin 2 tak sangat komplex dalam kalkulasi : utamanya memanfaatkan dinamika gerak gas dalam mesin untuk menghasilkan tenaga. Ada fase-fase berbeda yang sangat berpengaruh didalam crankcase maupun didalam blok cylinder pada waktu bersamaan, sehingga mesin 2 tak mampu bekerja lebih efisien (hanya cukup 360 derajat putaran kruk as, dibanding 720 derajat putaran kruk as oleh mesin 4 tak) inilah yang menyebabkan ledakan tenaga mesin 2 tak terasa menyengat dibanding 4 tak. Rahasia tenaga mesin 2 tak adalah pengaturan kompresi primer dan sekunder didalam mesin.

Inilah mengapa seringkali kita menyarankan pada rat rider kalau ingin mengirim mesin untuk dikerjakan sebaiknya seluruh mesin atau motornya dipaketkan sekalian, karena tidak cukup hanya modifikasi blok atau head saja. Mari kita amati cara kerja mesin 2 tak dalam sisi dinamika gas :

1) Awal mula piston berada pada titik mati atas (TMA , nol derajat kruk as) bunga api mulai meletik dan gas dalam ruang bakar menyebar dan mendorong piston turun sebagai awal langkah usaha. Gaya dorong piston ini menekan gas ke dalam crankcase hingga menyebabkan petal terbuka. Kompresi pada kruk as tersebut penting untuk menimbulkan kekuatan hisap pada reed valve, apalagi dibantu membran seperti v-Force dengan banyak katub buluh sehingga meski kompresi rendah campuran gas segar sudah dapat dengan mudah masuk. Pada sudut 90 derajat kruk as, dan piston berada dalam akselerasi negatif maksimum, porting exhaust terbuka sebagai tanda berakhirnya langkah usaha. Gas panas akan terbuang dengan sendirinya keluar ke knalpot. Kompresi pada kruk as mulai melemah saat porting transfer mulai terbuka. Tekanan dalam silinder harus diturunkan lebih rendah dari tekanan pada crankcase dengan tujuan agar gas yang tidak terbakar dapat keluar dari transfer ports selama masa pembilasan.

2) Transfer port terbuka sekitar 120 derajat sebelum titik mati bawah (TMB). Pembilasan dimulai. Artinya gas segar keluar dari porting transfer dan menyatu untuk membentuk sebuah siklus. Gas akan bergerak ke atas menuju belakang silinder dan berputar terus membilas sisa gas pembakaran dari proses power stroke. Penting bahwa sisa gas pembakaran harus dibuang sempurna, untuk membuka ruangan bagi campuran udara segar ke dalam ruang bakar. Itu adalah kunci membuat tenaga besar pada mesin dua tak. Semakin banyak gas segar yang mampu di kompresi pada kubah pembakaran = semakin besar tenaga tercipta!

Sekarang gas segar juga turut terbuang hingga bagian header pada knalpot. Tapi gas segar ini tidak akan lolos begitu saja karena gelombang tekanan kompresi mempunyai pantulan dari desain ujung pipa knalpot yang baik, untuk membawa paket gas segar kembali ke dalam silinder sebelum piston menutup seluruh lubang porting. Inilah keunikan dari efek SUPER CHARGE pada mesin 2 tak. Dari sini terlihat betapa pentingnya desain knalpot 2 tak, perhitungan matang untuk mengurangi trial n error sangat dibutuhkan. Keunggulan utama dari mesin 2 tak adalah bahwa mereka mampu membakar lebih banyak udara/bahan-bakar dibandingkan kapasitas mesin yang terhitung melalui kalkulasi. Sebuah contoh : Mesin 4 tak 125 cc sesungguhnya mungkin hanya mampu membakar 110 cc campuran udara/bahan-bakar dalam silinder, dengan efisiensi pabrikan 88 % (kemungkinan lebih rendah dari itu) sedangkan mesin 2 tak 125 cc standard kemungkinan bisa membakar 180cc campuran udara-bahan bakar didalam silinder. Mampu melihat bedanya? Bisa membuat gambaran bagaimana merancang mesin 4 tak agar mampu melawan mesin motor 2 tak?
porting 2 tak

3) Kini kruk as telah berputah melewati titik mati bawah (180 derajat) dan piston memulai langkah upstroke. Gelombang kompresi yang memantul dari pipa knalpot membawa gas segar kembali melewati exhaust port (kini juga berfungsi menjadi inlet port bukan?) seiring piston menutup seluruh porting maka kompresi dimulai. Di dalam kruk as, tekanan menjadi lebih rendah dari tekanan atmosfer, menimbulkan kevakuman dan hisapan ini akan mebuka katub buluh dan memasukkan gas segar ke dalam crankcase.

4) Gas yang tidak terbakar akan tertekan dan beberapa saat sebelum piston meraih TMA, sistem pengapian akan meletikkan bunga api dan memulai proses pengapian. Dan siklus akan terus berulang.

Pelajari bagaimana proses dasar mesin 2 tak bekerja. Kapan porting mulai terbuka dan tertutup dalam durasi derajat kruk as, niscaya modifikasi kita akan berada pada jalan yang tepat.

PORTING

Porting dalam silinder didesain oleh para insinyur untuk menciptakan tenaga dalam rentang RPM tertentu sehingga menghasilkan karakter mesin tersendiri. Mengurangi metal dalam porting (exhaust dan transfer) berarti merubah durasi, luasan area, volume, serta sudut porting dengan tujuan untuk menentukan rentang tenaga sesuai kondisi trak dan karakter pengemudi. Sebagai contoh, mengendarai RM250 pada pegunungan berbatu perlu penyetelan agar tenaga lebih berisi pada putaran bawah – menengah karena mendaki lembah dan kelembaban udara pegunungan. Bagaimana kita mampu memodifikasi sebuah mesin? Sebelumnya kita harus mendapat sebanyak mungkin data dan informasi tentang karakteristik mesin standard pabrikannya. Kalkulasi ini penting ketika menyangkut PORTING – LUASAN AREA – DURASI. Ukuran area porting dan durasi berhubungan dengan kapasitas mesin dan RPM (mirip durasi noken as bukan?) Kemudahan kita memahami mesin 4 tak akan membawa kita pada pemahaman lebih dalam pada dinamika mesin 2 tak. Mudah untuk membuat 2 tak kencang, lebih mudah membuat mesin 2 tak lambat. Dan perlu kalkulasi mendalam untuk menciptakan mesin 2 tak yang Sangat Kencang!.

CYLINDER HEAD

Cylinder heads bisa dibentuk ulang untuk menciptakan karakter mesin. Head dengan diameter kecil dan ruang bakar yang dalam, serta squish lebar ( 60% dari area boring ) Dikombinasi dengan rasio kompresi 9 : 1 akan sangat pas dengan karakter mesin motorcross. Serta beberapa kombinasi lain akan memunculkan karakter mesi yang berbeda. Squish lebar dengan kompresi tinggi akan menciptakan turbulensi gas dalam ruang bakar. Diukur dalam satuan Maximum Squish Velocity, dalam satuan meter per detil. Supercross engine harus memiliki MSV sekitar 28 m/s. Perlu software khusus untuk menghitung MSV. Dalam buku graham bell, ada patokan tersendiri untuk menentukan karakter mesin (power band – RPM range).
CARBURETOR

Karburator pada mesin 2 tak adalah nyawa setelah modifikasi porting dan pengaturan kompresi. Karena durasi porting akan mempengaruhi puncak RPM mesin maka venturi karburator yang pas harus dilakukan dengan hati-hati. Secara umum, karburator kecil memiliki velocity tinggi dan cocok untuk karakter mesin yang mengandalkan torsi , dan tenaga pada RPM menengah. Untuk mesin 2 tak 125 cc, karburator dengan venturi 34mm akan cocok untuk berlomba pada supercross yang membutuhkan tautan-tautan torsi menuju power sangat cepat. Karburator 36 mm akan bekerja untuk yang membutuhkan speed.

REED VALVE

Membran! Sudah kami bahas panjang lebar tentang pentingnya klep pada motor 2 tak ini. Berpikirlah membran ini seperti klep pada mesin 4 tak. Semakin besar klep dengan luasan area yang lebar akan sangat bermanfaat untuk diperas tenaganya pada putaran mesin tinggi. Membran dengan lidah berjumlah 6 atau lebih akan menjadi pemimpin di lomba, disaat mesin dengan katub buluh berjumlah 2 atau 4 kehabisan nafas.

Ada 3 faktor penentu dalam pemilihan mebran : Sudut petal, Material petal, Ketipisan katub buluh. Rahasia tingkat tinggi ala mekanik internasional akan mudah kamu dapatkan pada membran buatan v-force, kala kita sudah kehabisan akal memodifikasi membran standard dengan main ganjal dan porting rumah membran. Material petal dari karbon kevlar yang sangat ringan akan membantu akselrasi hingga mensuplai di putaran tinggi. Pastikan mesin anda disokong perangkat isitimewa ini sebelum berlomba. Kekalahan akan terasa menyakitkan jika kita tidak mempersiapkan mesin pacuan kita dengan sempurna.

PIPA KNALPOT

Gelombang energi akan banyak dipasok dari hitungan dan desain knalpot yang tepat! Diameter, panjang, terutama 5 bagian utama dari pipa knalpot 2 tak akan menjadi daerah rawan untuk menciptakan tenaga pada RPM tertentu. Area itu adalah : Header, Difuser, Dwell, Baffle, dan Stinger. Secara umum, knalpot yang baik harus mampu menaikkan tenaga pada rpm lebih tinggi. Pastikan keseuaian silinder mesin dengan knalpot serta RPM yang akan sering dipakai sebelum memesan sebuah knalpot.
Exhaust tuning

TIPS UNTUK BORE UP CYLINDER

Ketika kamu merubah kapasitas dalam silinder mesin, ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Seperti : porting, rasio kompresi, jetting karburator, silencer dan timing pengapian. Ukuran dan durasi porting exhaust dan intake terbuka, berbanding dengan kapasitas mesin dan RPM. Ketika dinding liner digerus untuk memasukkan piston yang lebih besar, sadarkah bahwa transfer port akan berubah sudut, dan porting exhaust akan mengecil? Dan ketika kamu langsung saja melakukan hal ini, maka torsi pada RPM rendah akan melimpah, dan tenaga diputaran atas melemah.

Merubah sudut ruang bakar harus dilakuakan , serta rasio kubah dengan squish harus diatur ulang menyesuaikan diameter piston yang baru. Piston lebih besar berarti turbulensi lebih keras, sehingga squish harus dipersempit. Volume kubah ruang bakar harus diatur menyesuaikan kapasitas mesin yang baru. Atau mesin hanya akan terasa ’berhenti’ di putaran tinggi, berlari datar begitu saja. Bahkan lebih buruk akan timbul detonasi.

TUNE YOUR ENGINE WITH US NOW!

source: RAT MOTORSPORT
(http://www.cheetah-power.com)

Dimensi ukuran rumah membran Rxz dan Satria 120

kali ini akan memebeberkan, menguraikan trik memperbesar kompresi primer 2 stroke yang kerap di singgung oleh mekanik balap. Sejatinya untuk memenuhi hal tersebut umumnya di tempuh dengan 2 (dua) cara yaitu pertama adalah menambal celah-celah pada bandul kruk-as dengan analogi semakin besar volume kruk-as semakin kecil volume crankcase sama dengan atau di kenal kompresi primer, kedua adalah dengan mengganti reed valve atau rumah membran standar dengan produk racing seperti reed valve v-force atau bekas membran motor lain yang lebih besar yang bertujuan supaya suply gas dalam satu waktu yang masuk ke ruang crankcase lebih banyak.

Mahalnya harga rumah membran racing ini, katakanlah v-force yang barunya di kisaran 1,4 juta ke atas membuat para rider atau modifier motor drag/road race sebagai batu sandungan dan mengurungkan niatnya terlebih dari segi mekanisme cara kerja serta fisik reed valve/membran yang terbilang sederhana dan kecil membuat kita berpikir ulang "masa iyah barang berfisik (berbentuk) sekepal tangan dan cara kerja semudah itu dapat meningkatkan power mesin signifikan".

Para penghobi balap liar malam untuk mesin 2 tak banyak memodif piranti tersebut guna mendongkrak kompresi primer 2 tak, dari kebanyakan trik adalah memodif bandul kruk-as yang jarang dipakai dikarenakan tingkat kesulitannya yang tinggi. Oke sekarang pertanyaannya bagaimana kita melakukan modif mesin drag pada sektor reed valve atau rumah membran jika barkantong pas-pas'an khususnya pemilik motor satria 120 yang mempunyai kelemahan pada kompresi primernya? Solusi mengganti reed valve/rumah membran bawaan dengan milik Yamaha Rxz adalah jawabannya.

Jika kalian ragu dan berpikir berapa dimensi ukuran rumah membran Rxz untuk di modif dan di pasang pada Satria 120R berikut adalah gambar perbandingan fisik dan detail (hasil autocad) dari rumah membran original Rxz milik keponakan yang sengaja di ukur juga rumah membran satria dan rxz baru imitasi saya.

Kiri membran satria, kanan milik RXZ


Membran lengkap RXZ dan Satria 120

Beda penampang dudukan Rxz & Satria 120
Beda lebar penampang dudukan Rxz & Satria 120



Tampak samping dimensi Membran Rxz
Tampak samping dimensi Membran Rxz lengkap
Tampak depan dimensi Membran Rxz

Tampak belakang dimensi Membran Rxz


Catatan :
Rumah membran Rxz imitasi dan asli ukurannya tidak jauh beda hanya permukaannya saja yang kasar, jadi hemat saya beli saja rumah membran imitasi Rxz yang seharga 80 rb (harga Bogor) namun lidah membrannya beli yang asli seharga 44 ribu/lembar. Untuk bisa masuk ke crankcase Satria papas kiri-kanannya 1 mm'an rumah membran Rxz ini.(http://teorimesinmotor.blogspot.com)

Dimensi reed valve RXZ dan pemasangan di Satria 120

Sudah jadi rahasia umum trik mekanik mengganti Reed valve Satria 120 dengan Reed valve RXZ ialah untuk memperbesar kompresi primer 2tak dan debit gas bahan bakar yang masuk ke crankcase (daerah bandul kruk-as), trik ini juga sebagai alternatif mahalnya reed valve impor vforce.
Analoginya menurut para mekanik bahwa dengan mengganti reed valve pada motor 2tak dengan yang lebih besar maka power tenaga mesin, terutama top speed serasa tidak ada habisnya dan terisi terus akibat debit gas yang lebih besar. Selain putaran tenaga yang selalu terisi kelebihan lainnya ialah napas mesin akan lebih panjang, ini akibat dari debit gas yang banyak tadi, contoh persamaannya seperti mengaplikasikan tabung induksi saja. Walaupun trik mengganti reed valve Satria dengan Yamaha Rxz ini sudah umum namun pada prakteknya hanya segelintir mekanik saja yang mengetahui pemasangan Reed Valve RXZ di Satria ini, maka dari itu dalam kesempatan posting kali ini penulis akan berbagi pengalaman tentang bagaimana memasang Reed valve RXZ di Satria 2Tak. Oke, berapa sih harga Reed valve Yamaha RXZ yang orisinil? Reed valve RXZ di toko spare part Yamaha Rp. 475.000 yang mana ini 1 set terdiri dari Rumah membran, membran/lidah, dan Intake/manifol.
Tidak hanya itu, Reed valve Rxz ini biasanya harus inden dulu kurang lebih 1 minggu karena biasanya toko spare part yamaha tidak menstok part motor lawas. Untuk pemasangannya sendiri ke mesin Satria 120 tidak langsung klop, kita harus memapas crankcase bagian atas dan bawah sebanyak 2 mm dan harap di catat untuk selalu mengambil patokan dari bawah karena lubang baut untuk dudukan reed valve bagian bawah nantinya akan sangat tipis selesihnya. Bagian dudukan/lobang baut dudukan Reed valve Rxz sebaiknya jangan dulu di modif untuk di pas kan dengan dudukan standarnya, tunggu dulu selesai hingga dirasa sudah pas masuknya reed valve ke crankcase baru deh memodif lobang dudukan reed valve supaya pas dengan dudukan standarnya.
Manfaatkan kaleng oli Top One untuk membuat paking antara reed valve dengan mulut crankcase supaya tidak bocor nantinya, hal ini karena celah yang di hasilkan dari tebal besi stoper dan tinggi baut penjepit lidahnya.


Ukuran panjang stang seher berikut ukuran Pen bawah dan pen atas semua merek motor

Ukuran panjang stang seher berikut ukuran Pen bawah dan pen atas semua merek motor







KETERANGAN :

P = Panjang stang Seher/Piston
SP = Ukuran pen Seher/Piston
BP = Ukuran pen bawah / Big end



HONDA


HONDA BEAT
P:93
SP:13
BP:25


HONDA VARIO,CBS
P:93
Sp:13
Bp:26


HONDA C-70
P : 91.5
SP : 13
BP : 23


HONDA C-90
P : 91
SP : 15
BP : 23


Astrea/ star/prima/grand/impresa
P : 94
SP : 13
BP : 25


Honda cs 1
P : 91
SP : 13
BP : 28


Legenda
P : 97
SP : 13
BP : 25


Karisma
P : 100
SP : 13
BP : 25


CB 125
P : 91
SP : 13
BP : 23


CB 100
P : 103
SP : 14
BP : 26


CB-100S
P : 103.5
SP : 15
BP : 30


GL 125/ 145
P : 103.5
SP : 15
BP : 30


Tiger
P : 105.5
SP : 15
BP : 30


Yamaha
Yamaha crypton/ vega/ jupiter/ jupiter 110
P : 92
SP : 13
BP : 26


Yamaha F 1z , robot
P :
SP :
BP : 20


Vega ZR
P : 93.5
SP : 13
BP : 28


Mio/Nouvo/ Lele
P : 93.5
SP : 15
BP : 28


MX / Vixion
P : 97
SP : 14
BP : 28


Scorpio
P : 100.5
SP : 16
BP : 30


Byson
P : 98
SP : 15
BP : 28


Rx king
P : 100
SP : 20/ 16
BP : 22


Rx Z
P : 105
SP : 20 /16
BP : 22


F-1zr
P : 96
SP : 18/14
BP : 20


125 Z
P : 110
SP : 20/16
BP : 22


Suzuki

SPIN
P:97
Sp:14
Bp:28


SUZUKI SHOGUN
P : 94
SP : 14
BP : 28


FD125XS/SHOGUN
P : 102.7
SP :14
BP : 28


Raider/ FU 150 / FXR 150
P : 102.5
SP : 16
BP : 30


Kawasaki
Kawasaki Kaze

P : 100
SP : 13
BP : 26


ZX 130
P : 100, 2
SP : 13
BP : 22


NINJA
P : 105
SP : 15
BP : 25


KR 150
P : 104
SP : 19
BP : 22


BAJAJ
BAJAJ PULSAR 180

P : 104
SP : 17
BP : 30


(http://k2otomotif.blogspot.com/)